Sudut istimewa atau biasa juga disebut sudut khusus adalah sudut-sudut yang nilai perbandingan trigonometrinya dapat ditentukan tanpa harus menggunakan alat bantu (seperti kalkulator dan tabel trigonometri). Sudut-sudut istimewa tersebut adalah 0°, 30°, 45°, 60°, dan 90°. Nilai-nilai sudut-sudut istimewa ini sering kita jumpai di buku-buku cetak, rangkuman, dan lain-lainnya. Bahkan ada yang sudah yang hafal. Tetapi yang jadi pertanyaan, adakah yang tau dari mana asal-usul nilai tersebut. Buat yang belum tau dari mana nilai-nilai tersebut, tanang!!! Karena pada kesempatan kali ini, penulis mencoba menjelaskan secara sederhana asal-asul nilai-nilai tersebut.
Untuk menentukan nilai-nilai perbandingan trigonometri sudut-sudut istimewa yang dimaksud, kita dapat meggunakan konsep Lingkaran Satuan. Apa itu lingkaran saatua? Lingkaran satuan adalah lingkaran yang berjari-jari satu satuan seperti pada gambar berikut.
Lingkaran satuan itulah yang akan kita pakai.
Untuk menentukan nilai-nilai perbandingan trigonometri sudut-sudut istimewa yang dimaksud, kita dapat meggunakan konsep Lingkaran Satuan. Apa itu lingkaran saatua? Lingkaran satuan adalah lingkaran yang berjari-jari satu satuan seperti pada gambar berikut.
Lingkaran satuan itulah yang akan kita pakai.
Perbandingan Trigonometri untuk sudut 0°.
Perhatikan lingkaran satuan berikut!
Dari gambar OP=r=1 maka koordinat P(1,0) atau x=1, dan y=0. OP berhimpit dengan sumbu X dan akibatnya besar ∠XOP=0°. Berdasarkan defenisi perbabdingan trigonometri pada segitiga siku-siku, diperoleh:
sin0°=y1=01=0
cos0°=x1=11=1
tan0°=yx=01=0
Jadi, nilai perbandingan trigonometri sin 0°, cos 0°, dan tan 0° berturut-turut adalah 0, 1, dan 0.
Perbandingan trigonometri untuk sudut 30°
Perhatikan gambar berikut!
Perhatika △OPP′, siku-siku di P′. Besar ∠POP′=30∘, maka besar ∠OPP′=60∘. Perhatikan △OP′Q, dimana △OP′Q adalah hasil pencerminan △OPP′ terhadap sumbu X sehingga △OPP′ dan △OP′Q kongruen. Oleh karena kongruen, maka ∠POQ=∠OPQ=∠OQP=60∘, dan OP=OQ=PQ=1. P′ adalah titik tengah PQ, maka PP′=12PQ=12. Panjang OP dapat ditentukan dengan menggunakan Teorema Pythagoras, sebagai berikut.
(OP′)2=(OP)2−(PP′)2(OP′)2=12−(12)2(OP′)2=1−14(OP′)2=34OP′=√34OP′=12√3
Jadi, panjang OP′=12√3. Dengan demikian:
sin30°=PP′OP=121=12
cos30°=OP′OP=12√31=12√3
tan30°=PP′OP′=1212√3=13√3
Jadi, nilai dari sin 30°, cos 30°, dan tan 30° berturut-turut adalah 12, 12√3, dan 13√3.
Perbandingan trigonometri sudut 45∘
Perhatikan gambar berikut!
Perhatikan △OP′P, siku-siku di P′. Besar ∠POP′=45∘, ∠OP′P=90∘, dan ∠OPP′=45∘. Oleh karena ∠POP′=OPP′=45∘, maka segitiga OP′P adalah segitiga siku-siku sama kaki, yaitu OP′=PP′. Panjang OP′ atau PP′ dapat ditentukan dengan teorema pythagoras seperti berikut.
(OP′)2+(PP′)2=(OP)2(PP′)2+(PP′)2=122(PP′)2=1(PP′)2=12PP′=12√2
Dengan demikian OP′=PP′=12√2.
Selanjutnya, akan kita tentukan perbandingan trigonometri untuk sudut 45∘, sebagai berikut.
sin45∘=PP′OP=121=12
cos45∘=OP′OP=121=12
tan45∘=PP′OP′=1212=1
tan60∘=PP′OP=12√312=√3
Jadi, nilai dari sin 60∘, cos 60∘, dan tan 60∘ berturut-turut adalah 12√3,12, dan √3.
Contoh 1
Perhatikan gambar berikut!
Jika besar ∠A=30∘, BC=12 cm, tentukan panjang AB dan AC.
Perbandingan trigonometri untuk sudut 60°
Perhatikan gambar berikut!
Besar ∠POP′=60∘, dan P′ adalah proyeksi titik P pada sumbu X sehingga besar ∠OP′P=90∘, dan ∠OPP′=30∘. Oleh karena OP=OQ=1, maka △OPQ adalah segitiga sama sisi, sehingga P′ adalah titik tengah OQ. Dengan demikian OP′=12. Panjang PP′ dapat ditentukan dengan teorema pythagoras, sebagai berikut.
(PP′)2=(OP)2−(OP′)2(PP′)2=12−(12)2(PP′)2=1−14(PP′)2=34PP′=12√3
Selanjutnya, nilai perbandingan trigonometri untuk sudut 60∘ sebagai berikut:
sin60∘=PP′OP=12√31=12√3
cos60∘=OP′OP=121=12tan60∘=PP′OP=12√312=√3
Jadi, nilai dari sin 60∘, cos 60∘, dan tan 60∘ berturut-turut adalah 12√3,12, dan √3.
Perbandingan trigonometri untuk sudut 60°
Perhatikan gambar berikut!
Jika besar sudut yang dibentuk oleh OP dengan sumbu X adalah 90∘, maka OP berhimpit dengan sumbu Y seperti tampak gambar. Dengan demikian koordinat titik P adalah (0,1) atau nilai x=0, dan y=OP=1. Perbandingan trigonometri untuk sudut 90∘, sebagai berikut.
sin90∘=yOP=11=1
cos90∘=xOP=01=0
tan90∘=yx=10=tak terdefenisi
Jadi, nilai dari sin 90∘, cos 90∘, dan tan 90∘ berturut-turut adalah 1, 0, dan tak terdefenisi.
Dari uraian di atas, nilai-nilai perbandingan trigonomotri untuk sudut 0°, 30°, 45°, 60°, dan 90° dapat dirangkum seperti tabel berikut.
Selanjutnya, nilai-nilai perbandingan trigonometri sudut-sudut istimewa tersebut dapat digunakan untuk menentukan panjang (ukuran) sisi dari suatu segitiga siku-siku, tinggi suatu gedung, tinggi pohon dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan beberapa contoh soal berikut.Contoh 1
Perhatikan gambar berikut!
Jika besar ∠A=30∘, BC=12 cm, tentukan panjang AB dan AC.
Pembahasan
Panjang AB
tan∠A=BCABtan30∘=12BC13√3=12ABAB√3=36AB=36√3AB=12√3
Panjang AC
sin∠A=BCACsin30∘=12AC12=12ACAC=24
Jadi, panjang AB dan AC berturut-turut adalah12√3 cm dan 24 cm.Contoh 2
Perhatikan gambar di bawah ini.
Jika panjang BC=10 cm, maka panjang AB=.... cm.(A). 10√3−5
(B). 15−10√3
(C). 6√3−3
(D). 10√3−5
(E). 10(√3−1)
Pembahasan
Panjang CD
Perhatikan segitiga siku-siku BCD.
tan∠B=CDBCtan45∘=CD101=CD10CD=10
Perhatikan segitiga ACD.
Misalkan panjang AB=x, maka AC=(10+x) cm.
tan∠A=CDACtan30∘=1010+x13√3=1010+x(10+x)√3=3010√3+x√3=30x=30−10√3√3x=30√3−303x=10√3−10x=10(√3−1)
Jadi, panjang AB=10(√3−1) cm.Contoh 3
Perhatikan gambar di bawah ini.
Pembahasan
Panjang BD
Perhatikan â–³BAD,berlaku:
sin∠A=BDABsin30∘=BD1012=BD10BD=10×12BD=5
Selanjutnya, perhatikan â–³BCD, akan ditentukan panjang CD sebagai berikut.
sin∠C=BDCDsin45∘=5CD12√2=5CDCD√2=2×5CD=10√2CD=5√2
Jadi, panjang CD=5√2Contoh 4
Perhatikan gambar berikut!
Gambar di atas menunjukkan seorang anak berada pada jarak
32 meter dari kaki sebuah gedung. Ia melihat puncak gedung dan helicopter
dengan sudut elevasi masing-masing 30° dan 45°. Hitunglah tinggi helicopter
tersebut dari atas gedung.
Perhatikan segitiga ABC, ∠BAC=30∘, maka:
tan∠BAC=BCABtan30∘=BC3213√3=BC32BC=323√3
Selanjutnya, perhatikan segitiga ABD, ∠BAD=45∘, maka:
tan∠BAD=BDABtan45∘=BD321=BD32BD=32
Tinggi pesawat = BD−BC, yaitu sebagai berikut.
CD=BD−BCCD=32−32√33CD=32(1−13√3)
Jadi, tinggi pesawat dari atas gedung 32(1−13√3) meter.Contoh 5
Tentukan nilai dari: sin60∘×cos30∘−cos60∘×sin30∘
Pembahasan
sin60∘×cos30∘−cos60∘×sin30∘=12√3×12√3−12×12=34−14=24=12
Contoh 6
Tentukan nilai dari: sin30∘−tan30∘+cos30∘tan60∘−sin45∘+cos45∘
Pembahasan
sin30∘−tan30∘+cos30∘tan60∘−sin45∘+cos45∘=12−13√3+12√3−12√2+12√2=1−13√3√3=√3−13
Demikianlah yang bisa penulis bagikan. Apabila ditemukan kesalahan dan keliruan segera dikomentari di kolom komentar agar dapat diperibaiki. Semoga bermanfaat.
Posting Komentar